mat 3A/29
HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN,
AGAMA, DAN FILSAFAT
Manusia adalah
makhluk pencaari kebenaran. Ada tiga jalan untuk mencari, menghampiri dan
menemukan kebenaran, yaitu : ilmu, filsafat dan agama. Ketiganya mempunyai cara-cara
tersendiri dalam mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran. Ketiga institute
termaksud itu mempunyai titik persamaan, titik perbedaan dan titk singgung yang
satu terhadap yang lainnya.
a.
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan itu ialah hasil
usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu system mengenai hukum-hukum
tentang hal ikhwal yang diselidikinya (alam, manusia, dan juga agama) sejauh
yang dapat dijangkau daya pemikiran manusia yang dibantu penginderaannya, yang
kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksperimental.
b.
Filsafat, sudah kita ketahui bahwa filsafat adalah dapat diartikan sebagai “cinta
kepada kebijaksanaan.
c.
Agama ialah suatu sistem credo
(tata keyakinan), ritus (peribadatan) dan sistem norma yang mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan alam lainnya sesuai tata
ketentuan yang telah ditetapkan. Menurut sumbernya agama dibagi menjadi 2 yaitu
:
1. Agama samawi (agama wahyu atau langit)
2. Agama budaya (agama bumi)
Contoh dari
agama samawi salah satumya adalah Islam. Agama Islam adalah wahyu dari Allah
yang diturunkan pada rosul-Nya sebagai suatu sistem keyakinan dan tata aturan
yang mengatur segala pri kehidupan dan kehidupan manusia dalam hubungan nya
dengan Tuhan, sesama makhluk maupun alam yang bertujuan mencari keridhoan Allah
serta keselamatan dunia dan akhirat. Agama islam bersumber dari kitab Al quran
sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah sebelumnya.
Hubungan antara ilmu pengetahuan, agama, dan
filsafat
Agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat memainkan peran yang mendasar dan
fundamental dalam sejarah dan kehidupan manusia. Orang-orang yang mengetahui
secara mendalam tentang sejarah agama, ilmu
pengetahuan, dan filsafat niscaya memahami secara benar bahwa
pembahasan ini sama sekali tidak membicarakan pertentangan antara keduanya dan
juga tidak seorang pun mengingkari peran sentral keduanya.
Sebagian
pemikir yang berwawasan dangkal berpandangan bahwa antara agama dan filsafat
terdapat perbedaan yang ekstrim, dan lebih jauh, dipandang bahwa persoalan-persoalan
agama agar tidak "ternodai" dan "tercemari" mesti
dipisahkan dari pembahasan dan pengkajian filsafat. Tetapi, usaha pemisahan ini
kelihatannya tidak membuahkan hasil, karena filsafat berhubungan erat dengan
hakikat dan tujuan akhir kehidupan, dengan filsafat manusia dapat mengartikan
dan menghayati nilai-penting kehidupan, kebahagian, dan kesempurnaan hakiki.
Berikut
persamaan dan perbedaan filsafat dan agama :
- TITIK
PERSAMAAN
Baik ilmu,
filsafat dan agama bertujuan sekurang-kurangnya berusaha berurusan dengan hal
yang sama, yaitu kebenaran.
Ilmu pengetahuan
dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam dan manusia.
Filsafat dengan
wataknya sendiri yang menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun tentang
manusia (yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena diluar atau di
atas batas jangkauannya), ataupun tentang Tuhan.
Agama dengan
karakteristiknya memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang
dipertanyakan manusia ataupun tentang tuhan.
2.
TITIK PERBEDAAN
Baik ilmu maupun
filsafat, keduanya merupakan hasil dari sumber yang sama yaitu ra’yu (akal,
budi,rasio, reason, nous, rede, vertand, dan vernunft) manusia. Sedangkan agama
bersumberkan wahyu dari Allah swt.
Ilmu pengetahuan
mencari kebenaran denan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman
(empiri), dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian.
Filsafat
menghampiri kebenaran dengan cara menualangkan (mengembarakan atau mengelanakan
) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral, serta universal (mengalam),
tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri
yang bernama logika. Manusia mencari dan menemukan kebenaran dengan dan dalam
agama dengan jalan mempertanyakan (mencari jawaban tentang) berbagai masalah
asasi dari atau kepada kitab suci, kodifikasi firman ilahi untuk manusia.
Kebenaran ilmu
pengetahuan ialah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini ),
Kebenaran filsafat
adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri,
reset dan eksperimental). Baik kebenaran ilmu maupun filsafat, kedua-duanya
nisbi (relative).
Sedangkan
kebenaran agama bersifat mutlak (absolute) karena agama adalah wahyu yang
diturunkan oleh zat yanh Maha Benar, Maha Mutlak, dan Maha sempurna, yaitu
Allah swt.
Baik ilmu maupun
filsafat,kedua-duanya bermulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya dan iman.
3.
TITIK SINGGUNG
Tidak smua masalah
yang dipertanyakan manusia dapat dijawab secara positif oleh ilmu pengetahuan,
karena ilmu itu terbatas : Allah swt; terbatas oleh subjeknya (sang
penyelidik), oleh subyeknya (naik objek material maupun objek formalnya), oleh
metodologinya. Tidak semua masalah yang tidak atau belum dijawab oleh ilmu,
lantas dengan sendirinya dapat dijawab oleh filsafat. Jawaban filsafat sifatnya
spekulatif dan alternative. Tentang suatu masalah asasi yang sama terdapat
berbagai jawaban filsafat (para fisuf) sesuai dengan jalan dengan titik tolak
sang ahli filsafat itu. Agam member jawaban tentang banyak soal sasi yang
samasekali tidak terjawab oleh ilmu, yang dipertanyakan (namun tidak terjawab
secar bulat ) oleh filsafat.
Daftar
Pustaka