ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT ISLAM
mat 3A/29
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT ISLAM
- Filsafat taklidiah-Seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibn Rusyd. Mereka mengalami dan mempelajari filsafat Yunani dengan tekun dan mengambil studi beberapa karya-karya penting khususnya dari Aristoteles dan Plato serta melakukan kritik terhadap para filsuf Yunani tersebut.Ini berarti mereka tidak menjadikan filsafat Yunani sebagai sumber referensi asal tetapi menggunakan Al-quran sebagai sumber utama kemudian berusaha mencari titik pertemuan antara kedua sumber tersebut.Tetapi mereka tidak mengambil filsafat Yunani secara taklid buta bahkan memelihara konten-konten sumber utama mereka yaitu Al-quran.
- Imu Kalam,
- Ilmu Fiqh dan
- Ilmu Tasawwuf.
Filsafat Islam
Hakekatnya bersumber dari wahyu sebagai inti dan akal sebagai pendukungnya.
Aliran ini muncul menyusul dari pergolakan internal dikalangan umat Islam
sendiri setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW disamping reaksi terhadap pengaruh
filsafat Yunani dan peradaban asing terhadap umat Islam. Dengan perkembangan
baru seperti ini timbullah berbagai perubahan terutama perubahan pemikiran yang
membentuk berbagai mazhab dan aliran tertentu.
Menurut
Kartanegara (2006) dalam filsafat Islam ada empat aliran yakni:
- Filsafat Islam Peripatetik (memutar atau berkeliling) merujuk kebiasaan Aristoteles yang selalu berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika mengajarkan filsafat. Ciri khas aliran ini secara metodologis atau epistimologis adalah menggunakan logika formal yang berdasarkan penalaran akal (silogisme), serta penekanan yang kuat pada daya-daya rasio. Tokoh-tokohnya yang terkenal yakni: Al Kindi (w. 866), Al Farabi (w. 950), Ibnu Sina (w. 1037), Ibn Rusyd (w. 1196), dan Nashir al Din Thusi (w.1274).
- Filsafat Islam Aliran Iluminasionis (Israqi). Didirikan oleh pemikir Iran, Suhrawardi Al Maqtul (w. 1191). Aliran ini memberikan tempat yang penting bagi metode intuitif (irfani). Menurutnya dunia ini terdiri dari cahaya dan kegelapan. Baginya Tuhan adalah cahaya sebagai satu-satunya realitas sejati (nur al anwar), cahaya di atas cahaya.
- Filsafat Islam, Aliran Irfani (Tasawuf). Tasawuf bertumpu pada pengalaman mistis yang bersifat supra-rasional. Jika pengenalan rasional bertumpu pada akal maka pengenalan sufistik bertumpu pada hati. Tokoh yang terkenal adalah Jalaluddin Rumi dan Ibn Arabi.
- Filsafat Islam, Aliran Hikmah Muta’aliyyah (Teosofi Transeden). Diwakili oleh seorang filosof syi’ah yakni Muhammad Ibn Ibrahim Yahya Qawami yang dikenal dengan nama Shadr al Din al Syirazi, Atau yang dikenal dengan Mulla Shadra yaitu seorang filosof yang berhasil mensintesiskan ketiga aliran di atas.
Dalam pandangan Filsafat Islam,
fenomena alam tidaklah berdiri tanpa ada hubungan dan kekuasaan ilahi.
Mempelajari alam berarti akan mempelajari ciptaannya. Dengan demikian
penelitian alam semesta (jejak-jejak ilahi) akan mendorong kita untuk mengenal
ilahi dan semakin mempertebal keyakinan terhadapnya. Fenomena alam bukanlah
realitas-realitas independen melainkan tanda-tanda Allah SWT. Fenomena alam
adalah ayat-ayat yang bersifat qauniyyah, sedangkan kitab suci ayat-ayat yang
besifat qauliyah. Oleh sebab itu ilmu-ilmu agama dan umum menempati
posisi yang mulia sebagai obyek ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Junaedi. (2014). Filsafat Islam dan Tokoh-Tokoh Aliran Islam. Diakses dari world
wide web http://junaedi-ochy.blogspot.com/2013/11/filsafat-islam-dan-tokoh-tokoh-aliran_12.html. Diambil pada 19 December 2014.







0 Response to "ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT ISLAM"
Posting Komentar