Rasionalisme untuk Pendidikan dan Zaman Modern

jika tadi yang belom direvisi
ini nih yang udah direvisi
semoga lebih baik yaaa
silahkan dibaca :-)



Rev Mat 3A-29
Rasionalisme untuk Pendidikan dan Zaman Modern
Manusia diberi kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa dibanding dengan ciptaan-Nya yang lain, yaitu manusia diberi akal dan pikiran untuk berpikir. Akal dan pikiran dapat dikembangkan melalui pendidikan, sehingga muncullah berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat dilihat dan dirasakan oleh manusia secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat ataupun dirasa secara langsung.
Filsafat pada abad ke-20 adalah sebagian dari dunia abad ke-20. Jika kita hendak memahami sesuatu tentang dunia itu, kita harus pula mengetahui tentang filsafatnya. Jika kita tahu tentang filsafatnya. Jika kita tahu tentang filsafatnya, tahu pula kita tentang manusia dewasa ini. Sebab filsafat hanyalah didapat didalam dan diantara manusia yang berpikir.
Filsafat dapat diartikan sebagai “cinta kepada kebijaksanaan”.  Berfilsafat dengan demikian juga bertujuan hanya untuk mencari, mempertahankan dan melaksanakan kebenaran atau kebijaksanaan atau ditujukan untuk kebenaran itu sendiri, berfilsafat tidak bertujuan untuk ketenaran, pujian, kekayaan, atau yang lainnya.
Perkembangan dan perubahan zaman ke zaman memiliki corak dan ciri yang berbeda, kondisi ini cenderung memacu manusia untuk selalu berfikir mencari nilai kebenaran itu namun, karena ada perbedaan cara pandang dalam menafsirkan kebenaran tersebut, maka belum ada kesepakatan mengenai hakikat dan difinisi filsafat.
Dari bermacam aliran filsafat yang ada, yang paling berpengaruh akan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini yang menjadi ciri terbentuknya masyarakat modern adalah Rasionalisme. Aliran ini mengutamakan daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran.
Rasionalisme merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio. Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun suatu ilmu pengetahuan dan pembenaran tanpa menghiraukan realitas di luar rasio atau di luar akal.
Rasionalisme dipandang sebagai aliran yang berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal budi (rasio) diperoleh dari pengetahuan dan bebas (terlepas) dari pengamatan inderawi. Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat semua pengetahuan ilmiah. Akal tidak memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri, yaitu atas dasar asas-asas pertama yang pasti.
Rasionalisme berbeda dengan empirisme. Jika rasionalisme menganggap bahwa akal  digunakan untuk memperoleh pengetahuan dan pembenaran. Sedangkan empirisme menganggap pengalamanlah yang menjadi sumber utama akal itu sendiri. Memang rasionalisme mempunyai kekhasan tersendiri dibanding aliran filsafat lainnya.
Rasionalisme tidak memungkiri adanya peran pengalaman dalam mendapatkan akal dan pikiran, melainkan menurut aliran ini pengalaman hanya dianggap sebagai perangsang untuk mempertegas ilmu pengetahuan yang diperoleh akal pikiran. Sehingga, rasionalisme meyakini bahwa jika terdapat kebenaran dan kesalahan itu berasal dari akal bukan dari barang sesuatu atau pengalaman. Jika ‘kebenaran bermakna’ sebagai mempunyai akal pikiran yang sesuai dengan kenyataan atau yang menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal saja.
Kaum rasionalis berpikir bahwa pikiran dapat memahami prinsip, maka prinsip itu harus ada, artinya prinsip harus benar dan nyata. Jika prinsip itu tidak ada, orang tidak akan mungkin dapat menggambarkannya. Prinsip dianggap sebagai sesuatu yang apriori, dan karenanya prinsip tidak dikembangkan dari pengalaman, bahkan sebaliknya pengalaman hanya dapat dimengerti bila ditinjau dari prinsip tersebut.
Aliran rasionalisme merupakan dasar pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan tertama ilmu-ilmu pengetahuan alam saat ini yang menjadi terbentuknya manusia modern dan ilmiah abad ini.
Tokoh-tokoh aliran rasionalisme adalah Rene Descartase (1596-1650 M), Spinoza (1632-1677 M) dan Leibniz (1646-1716 M).
Aliran Rasionalisme ada dua macam, yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama, aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan biasanya digunakan untuk mengkritik ajaran agama. Adapun dalam bidang filsafat, rasionalisme adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori pengetahuan. Hanya saja, empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan jalan mengetahui objek empirisme, sedangkan rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir, pengetahuan dari empirisme dianggap sering menyesatkan. Adapun alat berfikir adalah kaidah-kaidah yang logis.
Menurut Rene Descartes yang merupakan orang pertama pada zaman modern yang membangun filsafat yang berdiri atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan yang rasional. Rene Descartes menyimpulkan bahwa dasar filsafat adalah akal, bukan perasaan, bukan iman, bukan ayat suci, dan bukan yang lainnya. (Ahmad Syadali dan Mudzakir, 2004:107)
Jika dilihat dari sejarah hidup Rene Descartes, ia termasuk orang yang taat dalam mengerjakan ibadah menurut ajaran agama katholik, tetapi ia meyakini bahwa ilmu dasar filsafat bukanlah ayat suci namun akal.
Dalam bidang pendidikan, rasionalisme hanya meyakini bahwa akal dan pikiran yang kita dapat bersumber dari ilmu pengetahuan sedangkan pengalaman hanya perangsang untuk mempertegas dari terbentuknya akal dan pikiran tersebut. Segala sesuatu perlu di pelajari, tetapi di perlukan metode yang tepat untuk mempelajarinya. Rene Descartes  pun berfikir demikian, ia mengatakan bahwa mempelajari filsafat membutuhkan metode tersendiri agar hasilnya benar-benar logis. Ia sendiri mendapatkan metode yang di carinya itu, yaitu dengan menyaksikan segala-galanya atau menerapkan metode keragu-raguan, artinya kesangsian atau keragu-raguan ini harus meliputi seluruh pengetahuan yang di miliki, temasuk juga kebenaran-kebenaran yang sampai kini di anggap sudah final dan pasti. Misalnya, bahwa ada suatu dunia material bahwa saya mempunyai tubuh, kalau terdapat suatu kebenaran yang tahan dalam kesangsian radikal, itulah kebenaran yang sama sekali pasti dan harus dijadikan dasar bagi seluruh ilmu pengetahuan.

Dalam karya Descartes, ia menjelaskan pencarian kebenaran melalui metode keragu-raguan. Karyanya berjudul A Discourse on Methode mengemukakan perlunya memerhatikan empat hal berikut:
1.      Kebenaran baru dinyatakan shahih jika telah benar-benar indrawi dan realitasnya telah jelas dan tegas, sehingga tidak ada suatu keraguan apa pun yang mampu merobohkannya.
2.      Pecahkan lah setiap kesulitan atau masalah itu sebanyak-banyaknya, sehingga tidak ada suatu keraguan apa pun yang mampu merobohkannya.
3.      Bimbinglah pikiran dengan teratur, dengan memulai dari hal yang sederhana dan mudah di ketahui, kemudian secara bertahap sampai pada yang paling sulit dan kompleks.
4.      Dalam proses pencarian dan pemeriksaan hal-hal sulit, selamanya harus di buat perhitungan-perhitungan sempurna serta pertimbangan-pertimbangan yang menyeluruh, sehingga di peroleh keyakinan banwa tak ada satu pun yang mengabaikan atau ketinggalan dalam penjelajahah itu. (Juhaya S. Pradja, 2000 : 65).
Yang paling penting dalam mencari kebenaran adalah selalu merujuk kepada prinsip Cogito ergo sum. Hal tersebut di sebabkan oleh keyakinan bahwa dalam diri sendiri, kebenaran lebih terjamin dan terjaga. Dalam diri sendiri terdapat 3 ide bawaan sejak lahir, yaitu:
1.      Pemikiran. Sebab saya memahami diri saya sebagai makhluk yang berfikir, harus diterima juga bahwa pemikiran merupakan hakikat saya.
2.      Allah sebagai wujud yang sama sekali sempurna. Karena saya mempunyai ide sempurna, mesti ada suatu penyebab sempurna untuk ide itu karena akibat tidak bisa melebihi penyebabnya. Wujud yang sempurna itu tidak lain dari pada Allah.
3.      Keluasan. Materi sebagai keluasan atau eksestensi sebagaimana hal itu di lukiskan dan dipelajari aoleh ahli-ahli ilmu ukur. (Juhaya S. Pradja, 2000:67).
Implikasi aliran rasionalisme dalam bidang pendidikan yaitu :
a.       Untuk ilmu pengetahuan modern sebab banyak ilmu-ilmu yang tidak dapat kita lihat dan rasa secara langsung. Seperti, atom, kita tidak dapat melihatnya secara langsung, namun dengan karena aliran rasionalisme yang meyakini pada kebenaran akal bukan pengalaman sehingga kini umat manusia meyakini adanya atom dari pengetahuan ilmuwan zaman dahulu dimana mereka menemukannya dengan proses berpikir bukan pengalaman yang dimana mereka dapat melihat secara langsung atom itu sendiri.
b.      Rasionalisme memberikan kebebasan kepada siswa dalam mengembangkan pikirannya dalam membangun suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio.
c.       Rasionalisme berpusat pada pengetahuan yang ada dan pengetahuan sebelumnya.
d.      Pembelajarannya dengan metode student-center dan open ended, yang dimana membebaskan siswa untuk bepikir dan mengembangkan pengetahuannya sendiri tanpa harus memperlihatkan keadaan kenyatannya.
e.       Aliran rasionalisme sangat cocok untuk zaman pengetahuan modern.
Di zaman modern saat ini sangatlah cocok untuk menggunakan aliran rasionalisme yang mana meyakini bahwa akal dan pikiran yang kita dapat berasal dari ilmu pengetahuan. Jika dilihat secara seksama contohnya seperti ilmu-ilmu pengetahuan dan barang-barang elektronik atau gadget saat ini yang kita punya atau miliki merupakan hasil dari aliran rasionalisme. Para penemu alat-alat elektronik menciptakan barang-barang tersebut karena adanya pengetahuan yang mereka miliki untuk menciptakannya bukanlah karena pengalaman yang mereka miliki.
Jika aliran rasionalisme kita terapkan dalam dunia pendidikan sangatlah cocok sebab siswa akan dapat berpikir tidak hanya sesuatu yang sudah jelas nyata tetapi juga yang tidak nyata yang tidak dapat dirasakan secara langsung. Siswa dapat menggunakan pengetahuan yang mereka miliki sebelumnya dan saat ini untuk berpikir. Lalu, untuk mempertegas ilmu pengetahuan yang mereka miliki, mereka dapat menggunakan pengalamn mereka hanya untuk mempertegas.
Para ilmuwan, menciptakan dan menemukan ilmu-ilmu pengetahuan bukanlah dari pengalaman tetapi dari proses berpikir. Mereka memikirkan sesuatu yang tidak nyata atau didapat kita rasa dengan panca indera untuk menemukan ilmu pengetahuan.
Guru dapat menerapkan metode open ended dan student center untuk membebaskan siswa untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuannya sendiri tanpa harus memperlihatkan keadaan nyatanya. Hal tersebut sangatlah sesuai dengan aliran rasionalisme yang mendapatkan akal dan pikiran dengan mencari ilmu pengetahuan seluas-luasnya tanpa kita harus melihat keadaan nyatanya secara langsung dan merasakaanya dengan panca indera.
Aliran rasionalisme akan membuat sesuatu hal yang mungkin dahulu kita berpikir hal tersebut tidak akan mungkin di dunia nyata, tetapi karena menurut aliran rasionalisme semua akal dan pikiran yang didapat diperoleh dari ilmu pengetahuan tanpa kita harus merasakannya dahulu dengan panca indera dan harus ada pengalaman yang terjadi, semua itu akan mungkin terjadi. Seperti halnya saja gadget yang hamper setiap orang miliki. Zaman dahulu mungkin orang akan berpikir tidak akan mungkin terciptanya suatu alat yang dapat menghubungkan kita dengan semua orang di dunia sebab sebelumnya tidak pernah ada yang memilikinya. Namun, karena tanpa harus adanya pengalaman dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki dapatlah ilmuwan dan pencipta alat-alat komunikasi tersebut membuatnya.
Apabila aliran rasionalisme dapat akan terus kita akini, bukan tidak mungkin sesuatu hal yang sepertinya mustahil untuk terjadi akan terwujud di masa yang akan datang.

Sumber
·         Jalaludin dan Abdullah Idi, 2011, Filsafat Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
·         Prof. Dr R.F. Beerling, 1961, Filsafat Dewasa Ini. Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka.
·         http://www.jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewPDFInterstitial/56/54
·         http://www.sutrianikey.blogspot.com/2012/06/23/aliran-filsafat-rasionalisme/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Rasionalisme untuk Pendidikan dan Zaman Modern"

Posting Komentar

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates